Review Vivo V19
Review Vivo V19 - Ketika peluncuran smartphone Vivo V19 pada Maret yang lalu, Vivo mengklaim telah menempati posisi ke-2 brand smartphone di Indonesia berdasarkan laporan pengiriman unit dari data IDC kuartal keempat 2019.
Meski data dari firma riset pasar yang lain menunjukkan data berbeda karena metode yang dipakai pun tidak sama, tetap saja ini adalah pencapaian yang besar bagi Vivo. Sehingga mereka optimis produk barunya ini akan sukses memperkuat posisinya di pasar.
Hal ini ditegaskan pula oleh Edy Kusuma, Senior Brand Director Vivo Indonesia yang menyebut vivo V19 merupakan produk yang sesuai dengan tren kebutuhan konsumen, sehingga dapat memperkuat posisi dalam menghadirkan pengalaman mobile lebih baik bagi konsumen Indonesia
Fingerscan screen tetap dipertahankan Vivo dalam V19 ini. Fitur keamanan apik tersebut memang masih dapat diandalkan. Memudahkan pengguna saat mengakses layar yang terkunci. Pun kamu juga dapat memanfaatkan kamera depan untuk face scan saat membuka kunci keamanan. Memperkaya alternatif keamanan ponsel selain lewat kode kunci dan pattern.
Meski data dari firma riset pasar yang lain menunjukkan data berbeda karena metode yang dipakai pun tidak sama, tetap saja ini adalah pencapaian yang besar bagi Vivo. Sehingga mereka optimis produk barunya ini akan sukses memperkuat posisinya di pasar.
Hal ini ditegaskan pula oleh Edy Kusuma, Senior Brand Director Vivo Indonesia yang menyebut vivo V19 merupakan produk yang sesuai dengan tren kebutuhan konsumen, sehingga dapat memperkuat posisi dalam menghadirkan pengalaman mobile lebih baik bagi konsumen Indonesia
Vivo V19 adalah seri terbaru yang melanjutkan legasi seri V17 Pro yang dirilis enam bulan sebelumnya. Siklus hidup (life-cycle) smartphone dari produsen asal Tiongkok memang sangat cepat, rata-rata enam bulan sudah ada penggantinya. Termasuk vivo tentu saja.
Rilis Vivo V19 menjadikannya sebagai seri ponsel pembuka dari Vivo di tahun 2020 ini. Dengan harga jual di bawah Rp 5 juta, dukungan kamera dan desain apik, Vivo V19 siap bersaing di pasar yang sangat sengit.
Tentu saja Rumah Gadgets ingin mengajak kamu semua untuk menelisik lebih jauh potensi yang dimiliki Vivo V19 ini. Setelah berkesempatan menjajalnya, kami pun menuliskan ulasan ini untuk kamu semua. Sekaligus untuk menjawab rasa penasaran, mengapa kami memberikan judul yang seperti itu? Yuk, simak review Vivo V19 berikut ini.
Tentu saja Rumah Gadgets ingin mengajak kamu semua untuk menelisik lebih jauh potensi yang dimiliki Vivo V19 ini. Setelah berkesempatan menjajalnya, kami pun menuliskan ulasan ini untuk kamu semua. Sekaligus untuk menjawab rasa penasaran, mengapa kami memberikan judul yang seperti itu? Yuk, simak review Vivo V19 berikut ini.
Desain
Kami cukup antusias ketika melihat desain progresif dari Vivo pada seri S1 Pro lalu. Kamera persegi, diposisikan diagonal, yang ada pada ponsel tersebut dapat dibilang menentang pakem desain kebanyakan brand lain. Unik dan eye catching.Begitu pula desain dari Vivo V17 Pro yang mengedapankan mekanisme pop-up camera. Dua lensa kamera depan dibuat kasat mata, untuk kemudian muncul ke permukaan ketika ingin dipakai memfoto. Desain kamera mekanik tersebut juga sempat ramai dipakai beberapa vendor pada masa tersebut.
Dua lansiran ponsel terakhir dari Vivo tersebut, seakan ingin memperlihatkan bahwa desain ponsel mereka diramu sedemikian rupa agar enak dilihat. Apalagi sekarang era, di mana desain ponsel sudah makin stagnan. Memiliki pembeda seperti yang Vivo lakukan dapat memberi nilai tambah bagi pengguna, dan brand itu sendiri. Hal yang kembali ditunjukkan pada Vivo V19 ini.
Vivo V19, dimensi 159 x 74.2 x 8.5 milimeter (bobot 176 gram), kembali memiliki desain kamera berbeda dengan brand lain. Empat kameranya tidak ditempatkan sebaris vertikal, namun dibuat menjadi dua baris. Satu baris pertama untuk tiga lensa utama, dan baris lainnya ditempatkan lensa serta lampu blitz. Membuatnya jadi lebih lebar, dan bisa jadi kurang menarik bagi sebagian pengguna.
Namun sadarkah kamu, bahwa desain tersebut membuat Vivo V19 sangat mudah dikenali. Melihat susunan lensa kameranya saja, orang akan menyadari bahwa inilah ponsel Vivo. Menjadikannya berbeda dari kebanyakan ponsel lain dengan satu baris lensa vertikal.
Namun ketika bergerak ke depan, semua menjadi terasa biasa saja. Vivo V19 Ini adalah salah satu seri ponsel yang mengandalkan fitur kamera depan beresolusi tinggi. Namun dengan meniadakan mekanisme kamera pop-up yang menjadi andalan di seri sebelumnya. Semakin membuktikan bahwa konsep kamera pop-up adalah contoh inovasi yang gagal, karena hampir semua produsen pun tidak lagi menggunakannya.
Dua lansiran ponsel terakhir dari Vivo tersebut, seakan ingin memperlihatkan bahwa desain ponsel mereka diramu sedemikian rupa agar enak dilihat. Apalagi sekarang era, di mana desain ponsel sudah makin stagnan. Memiliki pembeda seperti yang Vivo lakukan dapat memberi nilai tambah bagi pengguna, dan brand itu sendiri. Hal yang kembali ditunjukkan pada Vivo V19 ini.
Vivo V19, dimensi 159 x 74.2 x 8.5 milimeter (bobot 176 gram), kembali memiliki desain kamera berbeda dengan brand lain. Empat kameranya tidak ditempatkan sebaris vertikal, namun dibuat menjadi dua baris. Satu baris pertama untuk tiga lensa utama, dan baris lainnya ditempatkan lensa serta lampu blitz. Membuatnya jadi lebih lebar, dan bisa jadi kurang menarik bagi sebagian pengguna.
Namun sadarkah kamu, bahwa desain tersebut membuat Vivo V19 sangat mudah dikenali. Melihat susunan lensa kameranya saja, orang akan menyadari bahwa inilah ponsel Vivo. Menjadikannya berbeda dari kebanyakan ponsel lain dengan satu baris lensa vertikal.
Namun ketika bergerak ke depan, semua menjadi terasa biasa saja. Vivo V19 Ini adalah salah satu seri ponsel yang mengandalkan fitur kamera depan beresolusi tinggi. Namun dengan meniadakan mekanisme kamera pop-up yang menjadi andalan di seri sebelumnya. Semakin membuktikan bahwa konsep kamera pop-up adalah contoh inovasi yang gagal, karena hampir semua produsen pun tidak lagi menggunakannya.
Vivo V19 menempatkan lensa depan berada di sudut kanan atas. Konsep ini mengikuti tren yang dipelopori oleh Samsung Galaxy S10. Desain ini pula yang membawa Vivo menyebut layar seluas 6.44 inci milikinya sebagai Ultra O screen.
Casing berbahan polycarbonate dengan warna Crystal White (warna lain adalah Arctic Blue) sekadar memperkuat kesan elegan pada ponsel ini. Lekukan pada frame ponsel bermaterial alumunium lengkap dengan port konektivitas, memberi kesan kokoh dan mewah. Secara umum, desain ponsel secara keseluruhan memang masih relatif sama dengan sebelumya.
Casing berbahan polycarbonate dengan warna Crystal White (warna lain adalah Arctic Blue) sekadar memperkuat kesan elegan pada ponsel ini. Lekukan pada frame ponsel bermaterial alumunium lengkap dengan port konektivitas, memberi kesan kokoh dan mewah. Secara umum, desain ponsel secara keseluruhan memang masih relatif sama dengan sebelumya.
Display
Layar Vivo V19 menggunakan tipe super AMOLED, 16 juta warna. Kelebihan layar tipe ini membuat pantulan cahaya luar dapat direduksi dengan baik. Apalagi saat berada di luar ruang. Sehingga visualisasi layar dapat dengan mudah dilihat mata.
Vivo mengaplikasikan super AMOLED generasi terbaru terdiri dari E3 OLED, disertai tampilan gamut warna DCI-P3 100%. teknologi E2 pada V19 yang mampu menyaring 42% cahaya biru dan telah lulus uji sertifikasi TÜV Eye Comfort, serta fitur anti-flicker. Apa manfaatnya? Yang jelas membuat mata tidak cepat lelah saat menatap layar ponsel dalam waktu lama.
Vivo sendiri masih mengaplikasikan bayak aspek dari Vivo V17, ke Vivo V19 ini. Ukuran layar pun masih sama di antara keduanya, yakni 6.44 inci (91.38% screen–to–body milik Vivo V19). Juga resolusi yang diaplikasikan berada pada kemampuan Full HD 1080 x 2400 piksel. Tidak ada perubahan di sektor ini.
Vivo mengaplikasikan super AMOLED generasi terbaru terdiri dari E3 OLED, disertai tampilan gamut warna DCI-P3 100%. teknologi E2 pada V19 yang mampu menyaring 42% cahaya biru dan telah lulus uji sertifikasi TÜV Eye Comfort, serta fitur anti-flicker. Apa manfaatnya? Yang jelas membuat mata tidak cepat lelah saat menatap layar ponsel dalam waktu lama.
Vivo sendiri masih mengaplikasikan bayak aspek dari Vivo V17, ke Vivo V19 ini. Ukuran layar pun masih sama di antara keduanya, yakni 6.44 inci (91.38% screen–to–body milik Vivo V19). Juga resolusi yang diaplikasikan berada pada kemampuan Full HD 1080 x 2400 piksel. Tidak ada perubahan di sektor ini.
Fingerscan screen tetap dipertahankan Vivo dalam V19 ini. Fitur keamanan apik tersebut memang masih dapat diandalkan. Memudahkan pengguna saat mengakses layar yang terkunci. Pun kamu juga dapat memanfaatkan kamera depan untuk face scan saat membuka kunci keamanan. Memperkaya alternatif keamanan ponsel selain lewat kode kunci dan pattern.
Kamera Vivo V19
Sektor kamera sering menjadi jualan utama dari ponsel milik Vivo, termasuk pada seri Vivo V19. Usaha untuk meraih pasar fotografi ponsel ini bahkan sudah dapat kita lihat pada kuantitas kameranya. Selain, tentu saja, desainnya yang sudah kami puja puji pada sesi desain di atas.
Vivo V19 dibekali dengan total lima buah lensa kamera. Empat lensa di belakang dan satu buah lensa pada bagian depan. Fungsi tiap lensanya pun berbeda-beda, mulai dari kamera utama sampai kamera “sampingan” untuk variasi foto.
Kamera belakang Vivo V19 memiliki sebuah kamera utama 48 Megapiksel, kamera sudut lebar (wide angle) 8 MP, kamera bokeh 2 MP, dan kamera makro 2 MP. Empat rentang variasi yang makin lazim ditemukan di kelas ponsel menengah atas saat ini. Dan memang sangat berguna bila kamu hendak menghasilkan ragam foto menarik.
Kamera utama Vivo V19 ialah lensa 48 MP (f/1.8, (wide), 1/2.0″, 0.8µm, PDAF). Sudah sangat mumpuni untuk dipakai memfoto outdoor, indoor, siang, maupun malam. Pada efek foto malam, kualitas fotonya termasuk menakjubkan meski pencahayaan terbatas.
Namun jika diperhatikan, sebenarnya setup kamera ini justru mengalami downgrade dari Vivo V17 Pro. Mengapa demikian? Karena Vivo mengganti lensa telephoto 13 MP 1.12µm, PDAF, 2x optical zoom di Vivo V17 Pro dengan lensa makro 2 MP, f/2.4.
Seberapa penting fitur makro sampai menggantikan telephoto? Keduanya sama-sama penting. Namun jika melihat tren yang ada sekarang, sebagian besar menyertakan kemampuan makro dan telephoto mumpuni. Di saat kompetitor telah menghadirkan hybrid zoom 5x, 10 x bahkan 20 kali, Vivo V19 belum sampai ke tahap seperti itu.
Satu fitur menarik menurut kami ialah keberadaan fill lighting pada fungsi lampu flash. Berbeda dengan mode auto atau on, yang mengaktifkan flash saat lensa mengambil foto. Fill lighting membuat flash terus menyala bagaikan senter tambahan. Sehingga kita dapat mengatur efek siluet atau bayangan yang diinginkan dari sebuah foto.
Kemampuan lensa tambahannya tidak mengecewakan. Kamera sudut lebarnya, 8 MP (f/2.2, 13mm (ultrawide), 1/4.0″, 1.12µm), mampu merangkul sudut 120 derajat. Membuat tangkapan foto jadi lebih luas. Efek lengkungnya pun tak terlalu terlihat pada bagian sisi lensa maupun hasil fotonya.
Sementara untuk dua kamera lain, yakni bokeh 2MP (f/2.4 depth), dan makro 2 MP (f/2.4, (macro), 1/5.0″, 1.75µm), kami pikir lebih kepada penambahan variasi saja. Hasil foto bokehnya masih memuaskan seperti biasa. Untuk fitur lensa makro pun masih dapat dinikmati. Tapi percaya deh, dua fitur lensa tersebut akan sangat-sangat jarang dipakai dalam keseharian.
Kamera depannya tak mau kalah. Bahkan dengan lensa berkapasitas 32 MP, membuat Vivo memiliki salah satu ponsel dengan lensa swafoto terbaik di kelasnya. Fitur bokeh dan malam masih dapat diaplikasikan pada lensa depan ponsel. Dan tentu saja AI beauty untuk membuat wajah kita terlihat makin mirip Barbie.
Keberadaan otak pintar atau artificial intelligence, seperti frame-merging, HDR, dan algoritma khusus pada kamera Vivo V19 sangat membantu proses olah foto. Hasil fotonya pun sangat kental nuansa khas Vivo. Dengan kepekatan warna yang menjadikan objek foto jadi terlihat lebih kontras.
Vivo V19 dibekali dengan total lima buah lensa kamera. Empat lensa di belakang dan satu buah lensa pada bagian depan. Fungsi tiap lensanya pun berbeda-beda, mulai dari kamera utama sampai kamera “sampingan” untuk variasi foto.
Kamera belakang Vivo V19 memiliki sebuah kamera utama 48 Megapiksel, kamera sudut lebar (wide angle) 8 MP, kamera bokeh 2 MP, dan kamera makro 2 MP. Empat rentang variasi yang makin lazim ditemukan di kelas ponsel menengah atas saat ini. Dan memang sangat berguna bila kamu hendak menghasilkan ragam foto menarik.
Kamera utama Vivo V19 ialah lensa 48 MP (f/1.8, (wide), 1/2.0″, 0.8µm, PDAF). Sudah sangat mumpuni untuk dipakai memfoto outdoor, indoor, siang, maupun malam. Pada efek foto malam, kualitas fotonya termasuk menakjubkan meski pencahayaan terbatas.
Namun jika diperhatikan, sebenarnya setup kamera ini justru mengalami downgrade dari Vivo V17 Pro. Mengapa demikian? Karena Vivo mengganti lensa telephoto 13 MP 1.12µm, PDAF, 2x optical zoom di Vivo V17 Pro dengan lensa makro 2 MP, f/2.4.
Seberapa penting fitur makro sampai menggantikan telephoto? Keduanya sama-sama penting. Namun jika melihat tren yang ada sekarang, sebagian besar menyertakan kemampuan makro dan telephoto mumpuni. Di saat kompetitor telah menghadirkan hybrid zoom 5x, 10 x bahkan 20 kali, Vivo V19 belum sampai ke tahap seperti itu.
Satu fitur menarik menurut kami ialah keberadaan fill lighting pada fungsi lampu flash. Berbeda dengan mode auto atau on, yang mengaktifkan flash saat lensa mengambil foto. Fill lighting membuat flash terus menyala bagaikan senter tambahan. Sehingga kita dapat mengatur efek siluet atau bayangan yang diinginkan dari sebuah foto.
Kemampuan lensa tambahannya tidak mengecewakan. Kamera sudut lebarnya, 8 MP (f/2.2, 13mm (ultrawide), 1/4.0″, 1.12µm), mampu merangkul sudut 120 derajat. Membuat tangkapan foto jadi lebih luas. Efek lengkungnya pun tak terlalu terlihat pada bagian sisi lensa maupun hasil fotonya.
Sementara untuk dua kamera lain, yakni bokeh 2MP (f/2.4 depth), dan makro 2 MP (f/2.4, (macro), 1/5.0″, 1.75µm), kami pikir lebih kepada penambahan variasi saja. Hasil foto bokehnya masih memuaskan seperti biasa. Untuk fitur lensa makro pun masih dapat dinikmati. Tapi percaya deh, dua fitur lensa tersebut akan sangat-sangat jarang dipakai dalam keseharian.
Kamera depannya tak mau kalah. Bahkan dengan lensa berkapasitas 32 MP, membuat Vivo memiliki salah satu ponsel dengan lensa swafoto terbaik di kelasnya. Fitur bokeh dan malam masih dapat diaplikasikan pada lensa depan ponsel. Dan tentu saja AI beauty untuk membuat wajah kita terlihat makin mirip Barbie.
Keberadaan otak pintar atau artificial intelligence, seperti frame-merging, HDR, dan algoritma khusus pada kamera Vivo V19 sangat membantu proses olah foto. Hasil fotonya pun sangat kental nuansa khas Vivo. Dengan kepekatan warna yang menjadikan objek foto jadi terlihat lebih kontras.






Comments
Post a Comment